Bojonegoro – Kegiatan normalisasi Sungai Semarmendem resmi dilaksanakan tahun ini, dimulai dari wilayah Desa Tulungagung, Desa Bumiayu, Desa Trojalu hingga Desa Gunungsari Kecamatan Baureno. Program ini merupakan bagian dari upaya rehabilitasi tampungan sungai serta peninggian tanggul pada sempadan sungai guna meningkatkan kapasitas aliran dan meminimalkan potensi banjir.

Salah satu warga menyampaikan bahwa meskipun ketinggian air saat ini cukup tinggi, lahan pertanian tetap aman dan tidak lagi terendam. Hal ini menjadi bukti bahwa infrastruktur pengairan yang dibenahi telah berfungsi optimal.

Ketua Kelompok Tani “Makmur” Desa Tulungagung Pak Rohmad juga mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya terhadap program ini. Menurutnya, petani kini merasa lebih tenang dan produktif karena ancaman banjir telah berkurang drastis. Mereka berharap program serupa dapat terus dilanjutkan di wilayah lain yang memiliki potensi rawan genangan.

Pekerjaan normalisasi mencakup pengerukan dan penataan alur sungai sepanjang 1.480 meter. Proses ini menggunakan alat berat jenis excavator 20 ton tipe long arm untuk menjangkau area sungai secara optimal.

Pelaksanaan kegiatan berjalan kondusif berkat dukungan perangkat desa setempat yang turut membantu kelancaran akses alat berat serta pengawasan wilayah. Dengan kolaborasi ini, pekerjaan dapat diselesaikan dengan aman dan tertib.

Durasi pelaksanaan proyek ditetapkan selama 63 hari kerja, dengan harapan hasil pekerjaan dapat meningkatkan fungsi sungai dan memberikan manfaat jangka panjang bagi warga sekitar.

Program normalisasi saluran air yang dilaksanakan di wilayah Utara Semar Mendem, Bojonegoro, telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya para petani. Sebelumnya, setiap kali debit air meningkat, area persawahan kerap mengalami banjir yang merugikan hasil panen. Namun kini, berkat upaya normalisasi yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Kabupaten Bojonegoro, kondisi tersebut berhasil diatasi.